Aku Bagai musafir di gurun
pasir
Berkelana menyusuri lapangnya
hamparan kehidupan
Tersesat tak tahu ujung
perjalanan hidup
Terbelunggu, tertipu fatamorgana
kehidupan
Aku bagai musafir di gurun
pasir
Tertawan sejuta kerumitan hidup
Menderita, memendam
kesengsaraan
Berkecamuk, tergelangsar di
kubangan buruk pinta
Aku bagai musafir di gurun
pasir
Tersiksa menanggung kekosongan
bekal hidup
Kerongkongan birahi kehausan belaian
kasih sayang
Lambung hati menderita
kekurangan asupan keindahan cinta
Melarat, sengsara, bergelimang
nistaan dan celaan
Sekarat, sirna di tengah
gelanggan kehidupan....
Aku bagai singa kelaparan
Di dalam rimba raya yang
teramat lapang
Yang hanya berteman dengan
pepohanan bisu nan tuli
Berungut memandang kekosongan
ketentraman hidup
Aku bagai singa kelaparan
Di dalam sawang yang begitu
sunyi
Terasing, terpisah dari kawanan
sesama
Berusaha, berjuang sendiri
Tak ada tempat mengaduh
Tak ada tempat berbagi dan
meminta seonggok daging
Aku terhempas, tercampak ke
dalam lubang kesedihan
Terpenjara jiwa raga
Sendiri tak berkawan
Terkucilkan, terasing dan
terbuang dari koloni
Tiada lagi angan, tiada lagi
mimpi
Kini hanya menunggu kapan akan
berakhir
Kini hanya menanti kapan cahaya
kehidupan akan padam
Semua jalan lurus masa depan
buntu tak berarah
Musnah, aku akan musnah dalam
sejuta kepedihan
Membawa luka teramat dalam
Menggenggam pilu tak
tertahankan
Teriris kepingan batu-batu
kemelaratan
Hingga lenyap dikala senja
merajai hari....
0 komentar:
Posting Komentar