Hingga sinar sang raja hari kian menerawang, melenyapkan
redup cahaya rembulan. Aku masih terdiam mematung bersandarkan dinding rapuh
disudut kamar berpetakan 3 x 4 meter. Masih saja kumemikirkan kejadian kemarin.
Betapa berdosanya diriku ini, membuat sepasang mata itu terus bercucuran air
mata. Telah kulukiskan kepedihan yang amat mendalam padanya. Tak dinyana aku
telah berbuat keji pada orang yang telah kujadikan dermaga tempat cinta di
dalam hatiku berlabuh.
CINTAKU TAK SEKOKOH PATUNG LASINRANG DAN TAK SEANARKIS TAWURAN DI MAKASSAR
Diposting oleh
Unknown
|
Label:
Cerpen
Read User's Comments(0)
Langganan:
Postingan (Atom)